Senin, 19 Desember 2011

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Menurut Suwano (Arizna,2010) Salah satu model yang dapat mengarahkan kepada siswa untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini didasarkan atas pandangan konstruktivis yang menyatakan bahwa anak secara aktif membentuk konsep, prinsip dan teori yang disajikan kepadanya.
Menurut Johnson (Arizna,2010:3-4) penggunaan pembelajaran kooperatif khususnya metode STAD memiliki keuntungan, antara lain lebih dapat memotivasi siswa dalam berkelompok agar mereka saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan.
Metode Pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. STAD merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Dalam pelaksanaannya siswa dikelompokkan kedalam 4-5 orang tiap kelompoknya. Setiap kelompok harus heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasaladari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setiap anggota kelompok saling membantu satu sama lain untuk memahami materi pelajaran. Selanjutnya secara individual setiap minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Hasil kuis diberi skor dan dibandingkan dengan skor dasar untuk menentukan skor peningkatan individu dan skor kelompok.



Metode Pembelajaran STAD (Menurut Slavin (Arizna, 2010: 26) ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif metode STAD)

1.PENYAJIAN KELAS
Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau teks.
2.MENETAPKAN SISWA DALAM KELOMPOK
Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok.
3.TES DAN KUIS
Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok.
4.SKOR DAN PENINGKATAN NILAI INDIVIDU
Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
5.PENGAKUAN KELOMPOK
Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama.






Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!